Oct 11, 2010

Gaharu Indonesia


Definisi
Gaharu adalah sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi, berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati, sebagai akibat dari proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada pohon tersebut, dan pada umumnya terjadi pada pohon Aguilaria sp. (Nama daerah : Karas, Alim, Garu dan lain-lain).


Lambang dan Singkatan
U   = Mutu utama             t    = Tebal   
I   = Mutu pertama           TGA  = Tanggung A
II  = Mutu kedua             TAB  = Tanggung AB
III = Mutu ketiga            TGC  = Tanggung C
IV  = Mutu keempat           TK 1 = Tanggung kemedangan 1
V   = Mutu kelima            SB 1 = Sabah 1           
VI  = Mutu Keenam            M 1  = Kemedangan 1
VII = Mutu ketujuh           M 2  = Kemedangan 2
-   = Tidak dipersyaratkan   M 3  = Kemedangan 3
p   = Panjang                kg   = kilogram
l   = Lebar                  gr   = gram

Istilah
Abu gaharu adalah serbuk kayu gaharu yang dihasilkan dari proses penggilingan atau penghancuran kayu gaharu sisa pembersihan atau pengerokan.

Damar gaharu adalah sejenis getah padat dan lunak, yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, dengan aroma yang kuat, dan ditandai oleh warnanya yang hitam kecoklatan.

Gubal gaharu adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang agak kuat, ditandai oleh warnanya yang hitam atau kehitam-hitaman berseling coklat.

Kemedangan adalah kayu yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu, memiliki kandungan damar wangi dengan aroma yang lemah, ditandai oleh warnanya yang putih keabu-abuan sampai kecoklat-coklatan, berserat kasar, dan kayunya yang lunak.

Spesifikasi
Gaharu dikelompokkan menjadi 3 (tiga) sortimen, yaitu gubal gaharu, kemedangan dan abu gaharu.

Klasifikasi
Gubal gaharu dibagi dalam tanda mutu, yaitu :
  1. Mutu utama, dengan tanda mutu U, setara mutu super.
  2. Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu AB.
  3. Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu sabah super.
Kemedangan dibagi dalam 7 (tujuh) kelas mutu, yaitu :
  1. Mutu pertama, dengan tanda mutu I, setara mutu TGA atau TK I.
  2. Mutu kedua, dengan tanda mutu II, setara mutu SB I.
  3. Mutu ketiga, dengan tanda mutu III, setara mutu TAB.
  4. Mutu keempat, dengan tanda mutu IV, setara mutu TGC.
  5. Mutu kelima, dengan tanda mutu V, setara mutu M 1.
  6. Mutu keenam, dengan tanda mutu VI, setara mutu M 2.
  7. Mutu ketujuh, dengan tanda mutu VII, setara mutu M 3.
Abu gaharu dibagi dalam 3 (tiga) kelas mutu, yaitu :
  1. Mutu Utama, dengan tanda mutu U.
  2. Mutu pertama, dengan tanda mutu I.
  3. Mutu kedua, dengan tanda mutu II.
Cara Pemungutan
Gubal gaharu dan kemedangan diperoleh dengan cara menebang pohon penghasil gaharu yang telah mati, sebagai akibat terjadinya akumulasi damar wangi yang disebabkan oleh infeksi pada pohon tersebut.
Pohon yang telah ditebang lalu dibersihkan dan dipotong-potong atau dibelah-belah, kemudian dipilih bagian-bagian kayunya yang telah mengandung akumulasi damar wangi, dan selanjutnya disebut sebagai kayu gaharu.
Potongan-potongan kayu gaharu tersebut dipilah-pilah sesuai dengan kandungan damarnya, warnanya dan bentuknya.

Agar warna dari potongan-potongan kayu gaharu lebih tampak, maka potongan-potongan kayu gaharu tersebut dibersihkan dengan cara dikerok.
Serpihan-serpihan kayu gaharu sisa pemotongan dan pembersihan atau pengerokan, dikumpulkan kembali untuk dijadikan bahan pembuat abu gaharu.

Syarat Mutu
Persyaratan umum
Baik gubal gaharu maupun kemedangan tidak diperkenankan memiliki cacat-cacat lapuk dan busuk.

Persyaratan khusus
Persyaratan khusus mutu gaharu, dapat dilihat berturut-turut pada Tabel 1, 2 dan 3.
Tabel 1. Persyaratan Mutu Gubal Gaharu
No.
Karakteristik
M u t u
U
I
II
1.
Bentuk
-
-
-
2.
Ukuran :
  p
  l
  t

4 - 15 cm
2 - 3 cm
> 0,5 cm

4 - 15 cm
2 - 3 cm
> 0,5 cm

>15 cm
-
-
3.
Warna
Hitam merata
Hitam kecoklatan
Hitam kecoklatan
4.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Cukup
Sedang
5.
Serat
Padat
Padat
Padat
6.
Bobot
Berat
Agak berat
Sedang
7.
Aroma (dibakar)
Kuat
Kuat
Agak kuat



Tabel 2. Persyaratan Mutu Kemedangan
No.
Karakteristik
M u t u
I
II
III
IV
V
VI
VII
1.
Warna
Coklat kehitaman
Coklat bergaris hitam
Coklat bergaris putih tipis
Kecoklatan bergaris putih tipis
Kecoklatan bergaris putih lebar
Putih keabu-abuan garis hitam tipis
Putih keabu-abuan
2.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Cukup
Sedang
Sedang
Sedang
Kurang
Kurang
3.
Serat
Agak padat
Agak padat
Agak padat
Kurang padat
Kurang padat
Jarang
Jarang
4.
Bobot
Agak berat
Agak berat
Agak berat
Agak berat
Ringan
Ringan
Ringan
5.
Aroma (dibakar)
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Agak kuat
Kurang kuat
Kurang kuat
Kurang kuat


Tabel 3. Persyaratan Mutu Abu Gaharu
No.
Karakteristik
M u t u
U
I
II
1.
Warna
Hitam
Coklat kehitaman
Putih kecoklatan/kekuningan
2.
Kandungan damar wangi
Tinggi
Sedang
Kurang
3.
Aroma (dibakar)
Kuat
Sedang
Kurang

No comments:

Post a Comment